Yuuk #KenaliDanObatiTBLaten

Terkadang kita tidak sadar penyakit apa yang bertebaran di sekeliling kita. Mungkin penyakit TB laten menguntit keluarga kita atau bahkan diri kita sendiri.

Penyakit TB yang menyebar melalui percik renik ( batuk, bersin, dan udara ) dapat digolongkan penyakit berbahaya. Hal itu dikarenakan menyerang paru. TB juga termasuk penyakit infeksi karena gejala yang sulit didiagnosa. Penyakit yang mematikan ini negara kita Indonesia masuk peringkat ke-2 di dunia dengan penderita terbanyak.

Konon katanya penyakit paru ini identik dengan lingkungan kumuh, miskin, padat, jorok dan kotor. Akan tetapi jangan salah, TB menyerang melalui udara bahkan orang bersih atau lingkungan yang terjaga sekalipun dapat tertular penyakit ini jika kondisi tubuh tidak fit atau sedang tidak sehat.

Pasien penderita TB yang datang memeriksakan diri ke dokter maka akan dilakukan pemeriksaan melalui beberapa tahapan, seperti rontgen dan tes laboratorium. Bila saat sampel di uji ditemukan, BTA ( Basil Tahan Asam ) yang adalah kuman TB  dan melalui mikroskop terlihat berwarna merah, maka sudah dipastikan bahwa pasien terkena TB.

TB yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis yang banyak diderita oleh orang dewasa juga dapat menular pada anak melalui saluran pernafasan saat kontak langsung, walaupun memang tidak semua anak dapat tertular tergantung dari daya tahan tubuh si anak.

Gejala TB pada anak, secara umum sulit didiagnosa karena terkadang mirip dengan gejala penyakit lain namun waspadai bila terdapat gejala sebagai berikut ini, yaitu :


  • Berat badan turun secara signifikan dalam sebulan tanpa sebab yang jelas. Walaupun sudah diupayakan perbaikan gizi yang baik. 
  • Demam lama atau lebih dari 2 minggu, terkadang dengan suhu yang tidak terlalu tinggi.
  • Batuk lama atau lebih dari 3 minggu tanpa henti bahkan cenderung makin parah.
  • Nafsu makan tidak ada atau berkurang.
  • Lemah, letih, lesu, anak tidak aktif bermain.
  • Diare terus menerus lebih dari 2minggu.


Hal terpenting yang orang tua lakukan untuk mencegah dan menjaga buah hati kita dari penyakit ini adalah, pemberian vaksin BCG, memberikan makanan yang cukup bergizi, dan seimbang pada anak, serta menjaga lingkungan rumah agar selalu bersih tidak lembab dengan cukup sinar matahari yang masuk ke dalam rumah. Jangan lupa yang terpenting adalah menjauhi buah hati kita kontak langsung dengan pasien TB.

Akan tetapi, apabila anak terkena TB maka segeralah berobat ke dokter. Pengobatan dengan kombinasi 3-4 jenis obat makan teratur dengan gizi seimbang, cukup tidur atau istirahat, banyak minum air putih dapat membantu dalam penyembuhan penyakit.

Disinilah dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran orang tua dalam rangka penyembuhan buah hati dimana membutuhkan waktu pengobatan antara 6-12 bulan tergantung tingkat bakteri TB yang terdeteksi. Pasien harus patuh serta teratur dalam minum obat adalah kunci keberhasilan dalam pengobatan penyakit ini.

Anak selain sebagai penerus, penjaga dan pelengkap keluarga, juga tersimpan harapan dan impian besar di masa mendatang seluruh orang tua di dunia. Dengan mengenali dan mengobati TBLaten, semoga kita selalu dapat melindungi keluarga kita, terutama buah hati yang kita sayangi dari segala penyakit terutama dari TB laten.

Komentar

Fenni Bungsu mengatakan…
Anak harus dijaga baik-baik yah terutama dari TB Laten.
Marga Apsari mengatakan…
Duh, serem ya TB Laten kayaknya :(
Emma Malika mengatakan…
Betul betul betul
Emma Malika mengatakan…
Iya makanya harus di waspadai
Gita Siwi mengatakan…
Bukan hal yang main-main ya TB ini. Semoga program Depkes ke depan sukses ya menjadikan Indonesia bebas TB di tahun 2030
Emma Malika mengatakan…
semoga ya mbak gita aammiinn
Serem banget ya TB Laten ini, anak mesti dapat asupan dan vitamin yang cukup
Emma Malika mengatakan…
Yaa selain itu kasih sayang Dan perhatian juga sangat penting, semoga kita semua sehat selalu yaa aamiinn
Sapa Dunia mengatakan…
TB musti ditangani dengan telaten dan sabar, smoga kita selalu sehat Amin
Cerita Bang Doel mengatakan…
lawan TB.. hasoyy
Maya Rumi mengatakan…
Kl terkena tb ini menderita sekali krn otomatis tdk bs berdekatan dg org2 tersayang yah mbak krn hrs menjaga jarak agar mrk tdk tertular tb juga yah
nurul rahma mengatakan…
Penting banget utk selalu mengedukasi masyarakat tentang Penyakit TB ini ya.
Kindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com
Emma Malika mengatakan…
Iya itu betul mas agung, klo ada d sekitar kita yg menderita maka kita Bantu mengingatkan minum obat teratur biar sembuh Dan sehat.
Emma Malika mengatakan…
Setuju bang
Emma Malika mengatakan…
Betul sekali mbak Maya, mdh2an kita semua selalu jaga kesehatan yaa
Emma Malika mengatakan…
Iya mdh2an Indonesia gag msk peringkat lg, jadi rakyat yg sehat makmur Dan sejahtera aamiin
Satto Raji mengatakan…
Ngeri ya,..kita negara kedua terbanyak untuk kasus TB dan itu sebagian besar belum melapor.
Siti Nurjanah mengatakan…
Jika tidak segera ditanggulangi, kondsi pasien TB memang cukup parah
Emma Malika mengatakan…
Ya betul, maka Dari itu kita harus waspada jaga kesehatan keluarga Dan sekeliling kita semoga kita terhindar Dan sehat selalu ya aamiin
Wian Hermawan mengatakan…
Agak ngeri ya aku klo denger penyatik TB krucils sempet dikira kena TB loh waktu bayi, krn BBnya kurang.
Emma Malika mengatakan…
Iya selain itu bisa menulari orang yang dekat dengannya, disinilah pentingnya teratur Dan telaten minum obat agar si pasien segera sembuh.
Emma Malika mengatakan…
Oh begitu,baby kurang BB penyebabnya byk hal belum tentu TB hampir seluruh baby udah di suntik BCG yang penting mom jaga imun tubuhnya dan beri asupan makanan yg bergizi insyaAllah anaknya sehat selalu ya mom
Amallia Sarah mengatakan…
Alhamdulillah sekarang pengobatan TB digratiskan oleh pemerintah ya mbak
Emma Malika mengatakan…
Iya Dan mudah2an seluruh rakyat Indonesia sehat semua aamiin
Ivonie mengatakan…
Sebagai orang tua benar-benar harus aware dengan kesehatan anak ya mbak, demam dikit saja sdah cemas gak karuan. apalagi kalau baca ciri2 TB laten gini.
Sadewi mengatakan…
Semoga anak-anak dan keluarga kita semua bebas TB yah serta bagi penderita bisa berobat secara teratu dan sembuh. Amien
Atisatya Arifin mengatakan…
Dulu salah satu sanak keluarga ada yang kena TB. Satu hal yang perlu diperhatikan juga adalah pengobatannya harus konsisten. Kalau nggak nanti mesti diulang lagi dari awal. Alhamdulillah sekarang pemerintah sangat membantu ya dalam membantu pengobatan TB ini.
Yunita Tresnawati mengatakan…
Terima kasih infonya Mba, semoga kekuarga kita bisa rerhindar dari TB laten
Novitania mengatakan…
Jadi makin sadar akan bahaya TB deh. Yuk kita TOSS TB
Kania Safitri mengatakan…
Wah TB laten ini penyebarannya gampang ya lewat batuk, bersin dan udara, semoga kita sehat semua ya mbak...
Emma Malika mengatakan…
Betul kak ivonie soalnya anak balita biasa demam kt sebagai ortu harus selalu waspada dech jadinya.
Emma Malika mengatakan…
Iya aaminn apalagi TB bisa disembuhin kok yang penting orang terdekat support dalam penyembuhan.
Emma Malika mengatakan…
Iya aamiin yg penting pasien TB kita ingatkan tuk teratur Dan konsisten dalam minum obat. Semoga kita sehat semua yaa
Emma Malika mengatakan…
Iya sama sama semoga kita sehat, tapi tetap harus selalu waspada ya kak yunita
Emma Malika mengatakan…
Alhamdulillah ayuuuukk toss
Emma Malika mengatakan…
Iya kak kania aamiinn
tuty saca mengatakan…
Wah ngeri juga yaaa baru tahu ternyata Indonesia peringkat ke-2 di dunia dengan penderita terbanyak. Semoga kita sekeluarga terhindar dari penyakit TB, aamiin
Helenamantra mengatakan…
Yes, setuju! Agar masyarakat lebih peduli akan potensi TB di sekitarnya. Rawan banget menular.
FaniaSurya mengatakan…
Penyakit TB ini menyiksa banget pastinya ya mbak. Kasihan kalau anak2 kena penyakit ini.
Wenny kumala tendean mengatakan…
Harus selalu pakai masker nih kalau keluar rumah atau di tempat umum. Lebih baik mencegah daripada mengobati ya mbak.

Postingan populer dari blog ini

7 strategi menghindari resiko mata kering

Serunya Back to school with home credit Indonesia

[ blog review ] Film anak Indonesia terbaru "koki-koki cilik"

11 Tahun KEB, Berjejak dan Berbagi

Pentingnya Vaksin Influenza Quadrivalent untuk Tenaga kesehatan dan kelompok Rentan