Puisi: Rindu nyanyian suara jangkrik
Di malam yang sunyi dan sepi, Rindu datang menghampiri hati yang patah. Menyelipkan kesunyian dan kesedihan, Seperti suara jangkrik yang menghentak. Rindu suara jangkrik di malam hari, Yang mengingatkan akan keheningan. Ketika hati ini masih utuh dan bahagia, Tak terlalu terbebani oleh kehilangan. Namun kini, suara jangkrik menjadi kenangan, Membawa luka dan sepi dalam hati. Rindu akan kehangatan dan kebersamaan, Semua itu terpatri dalam suara yang berdenting. Emma, dokpri Patah hati ini berharap suatu saat, Rindu suara jangkrik akan tergantikan. Oleh bahagia yang baru tumbuh dan bersemi, Mengatasi segala kesedihan dan kehilangan. Mungkin suara jangkrik tak lagi menggema, Namun hati ini akan sembuh dan tegar. Rindu pun akan terobati dengan waktu, Meninggalkan jejak yang menjadi pelajaran. Rindu suara jangkrik mungkin memilukan, Namun ia juga mengingatkan akan kuatnya diri. Tetaplah berharap dan berjuang mencari, Kesempatan baru untuk kembali bahagia. Di malam sunyi, kuucapkan doa, Agar